Pun jelaga yang melekat subur layaknya benalu yang menggembur
Seperti tumbuh di setiap jejak penat yang tak henti diinjak kuat-kuat
Lambat-lambat melahap bibit terang yang dulu pernah begitu benderang
Peluh pun segera kuusap, kubakar tiap keluh tanpa asap
Bekas-bekas borok yang menggerogoti kugosok dengan keras, namun tiada juga terlepas
Sudah cukup lama aku bersusah dengan payah
Keteguhan kini tinggal nama, terasa sangat goyah
Perlahan terang dalam ingatan melesu
Ditinggal kenangan. Berjalan sendirian.
0 comments:
Post a Comment