Kita pertama bertemu, dan tak pernah ada yang istimewa dari itu
Tapi rasa itu lahir di hatiku, seperti menggeliat ingin menjelma menjadi kupu-kupu
Terkumpul dari remah-remah percakapan kita yang gagal aku cerna
Dari belenggu surup suaramu yang menggema merdu di gendang telingaku
Memikirkanmu
adalah sensasi baru yang tak pernah sekalipun teramal dalam nebulaku
Rekam jejak wajahmu yang tercetak jelas setiap hari kubingkai dengan harapan bahwa esok kita masih bisa bercengkrama lagi
Aku mulai mencobai Tuhan lebih dekat
saat keyakinan dalam matamu membuatku tercekat
Dan bersamamu, rasanya eksistensi Tuhan benar-benar nyata. Tuhan itu dekat. Tak hanya sekedar gagasan akal yang tak praktikal
Aku tidak tahu apa ini cinta, tapi aku tahu aku harus melepaskannya
Semoga Tuhan berkenan memasangkanmu dengan pilihanNya.
Yang terbaik, yang disesuaikan denganmu
dengan segala kepantasanmu.