dari telapak-telapak tangan yang menengadah begitu hina
tapi terpaksa harus kembali, tertelungkup lunglai di atas dada
Tiada menerka satu luka yang begitu sulit diseka
Ketika benar-benar tandas, begitu jauh tertindas seperti ditampar keras-keras
terselimut lesu oleh tawa yang dipaksakan terlepas begitu saja
Maka darinya datang belenggu segala rasa
menutup celah cahaya yang semestinya sanggup memberi sepintas hangat
memasung kaki-kaki letih yang berusaha keras untuk mengabaikan perih
Dan masih tertangkup dalam selubungnya, satu manusia bernama aku..
0 comments:
Post a Comment