senja kala itu cerah, langit begitu memerah
harum bunga tersibak di udara
menelisik rongga paru, menggubah gairah peradu
tanah berbayang lekuk-lekuk, gerak meliuk-liuk
seperti wayang, lincah digenggam para dalang
namanya perempuan, tak lagi dalam dekapan
menari di bawah matahari, bercita dengan sanubari
tuturnya lembut, terhirup, menyibakkan awan berkabut
jari-jari langsat yang melukiskan keindahan ragawi
terkembang senyum memikat, menggelitik para malaikat
bermandikan cahaya, indah memesona semesta
sungguh namanya perempuan, penggurat nadi-nadi malu
pura-pura tertawa, tutupi semburat lukanya
semu diciumnya aroma belenggu, masa-masa lalu
tandas pergi, menghilang, lalu kembali lagi
berharap ada bingkai baru, bingkai yang remukkan pelu
lalu,
hingga awan berganti kelabu
perempuan kembali ke cumbu
www.paintingsilove.com
0 comments:
Post a Comment